Something In Walk

Tittle: Something In Walk
Author: Minmin
Genre: Horror,Romance
Cast: Yuri SNSD, Junho 2pm,and other cast

Yuri merasa perasaannya hari sangat tidak enak. Semenjak Junho dan Micky memutuskan untuk melanjutkan perjalanan pulang malam ini juga mereka harus sampai seoul secepatnya.

     “ Yuri, ada apa denganmu?” tanya Junho

     “ chagiya, apa sebaiknya kita batalkan saja pulang malam ini. perasaanku sangat tidak enak dengan hal ini. ku mohon kita menginap saja dan melanjutkan perjalanan besok pagi”

     “ tidak bisa Yuri, kita harus kembali ke seoul secepatnya. Ini tidak bisa di undur lagi” tukas Micky

     “ tapi… aku merasa hari ini akan terjadi sesuatu pada kita”

     “ sudahlah Yuri itu hanya perasaanmu saja. kami berdua memutukan untuk kembali ke Seoul malam ini juga”

     “ kamu tenang saja Yuri, kita akan baik-baik saja kembali malam ini”

    

       Yuri berdoa sebelum dia berangkat agar semua perasaan yang dia rasakan hanya hal tabu saja. tidak tahu kenapa dia ingin menghidupkan handicamp-nya. Biasanya dia tidak mau merekam pada malam hari karena ada satu kejadian yang membuatnya sedikit takut merekam pada malam hari.

     “ Yuri, aku malu direkam” ucap Junho

     “ hahaha.. tidak apa chagiya. Apa yang kau lakukan sekarang?”

     “ ini aku lagi mengangkat barang-barang dan persiapkan makan cemilan selama perjalan. Kamu sana ganggu si Micky”

     “ hahahah… ne okay chagiya”

     “hei Micky, apa yang kau lakukan?”

     “ aku memeriksa villa dulu kalau sudah kondisi aman baru bisa berangkat. Apa Junho sudah memasukan semua koper ke mobil”

    “ sudah, tadi aku mengganggunya sebentar”

    “ sepertinya semua sudah aman.  Kau selalu saja merekam kami berdua. kenapa kau tidak pernah mau di rekam. Sini biar aku pegang handicamp-nya” Micky mengambil handicamp  dari tangan Yuri dan merekam yuri sebentar.

    “ sudahlah Micky, aku sangat malu”

    “ tidak apa-apakan, hanya sekali-sekali saja. kau itu sangat cantik. Kenapa kau selalu saja malu-malu”

    “ ah, mulai lagi kau menggombal Micky. Sini kembalikan Handicamp-nya!” Yuri mengambil handicamp dari tangan Micky dan pergi lagi keluar.

     Micky sudah memeriksa Villa dan Junho sudah menyelesaikan pekerjaannya. Saat mereka berangkat. Micky yang menyetir dan Junho duduk didepan samping sedangkan Yuri duduk di belakang. Yuri menghidupkan Infrared pada Handicamp agar bisa merekam semua kejadian yang ada selama perjalanan sampai seoul.

     “ ini di jalan mana chagiya?” tanya Yuri sambil merekam Junho

    “ aku tidak tahu, Micky apa kau tahu ini dimana?”

    Yuri membidik handicampnya kearah Micky,

    “ aku lupa nama jalan ini, hai kalian berdua tahu?”

    “ chagiya, aku minta cemilan dong” pinta Yuri

  Junho memberikan cemilan pada Yuri dan minuman. Yuri meletakan handicampnya disamping agar tetap bisa merekam Micky dan Junho.

   “ hei aku ada sesuatu yang ingin aku beritahu pada kalian?”

    “ apa ? “ tanya Yuri penasaran sambil memakan cemilan

    “ jalan ini katanya penduduk sangat angker. Tapi aku tidak tahu secara pasti, katanya ada hantu yeoja yang lalu lalang di sekitar sini”

    Yuri dan Junho mulai tertarik dengan cerita itu,

    “ yang benar saja kamu Micky?” ujar Junho

   “ aku sih hanya dengar dari Bibi, katanya disini ada hantu yeoja. Tidak ada yang tahu bentuknya seperti apa. Lagian menurutku hal-hal seperti itu jangan terlalu di percaya”

    “ tapi… walau begitu, kita tidak bisa meremehkan keberadaan mereka Micky”

    “ benar chagiya aku setuju padamu.  Jangan takabur kamu Micky”

   “ iya, iya oke deh. ah, itu siapa?” Micky melihat ada seorang yeoja yang sendirian berjalan

   “ micky , kau jangan bohong dan buat aku takut!”

   “ tidak Yuri, itu ada orang yang jalan”

   Junho membuktikan kata Micky dan melihat dari kaca samping. Micky tidak bohong memang ada seorang yeoja yang berjalan.

        “ ngapain seorang yeoja jalan pada jam seperti ini?” tanya Junho

       “ aku juga tidak tahu, mungkin saja dia butuh tumpangan, sepertinya disekitar sini tidak ada rumah penduduk sama sekali”

      “ iya Micky, sebaiknya kita mundur dan memberi dia tumpangan” dukung Junho

     Micky memundurkan mobilnya dan berhenti di depan yeoja asing itu. yuri mengambil Handicamp-nya dan merekamnya tapi dia tidak mendapat gambar yeoja itu karena terhalang oleh Junho.

     “ Nona, kamu mau kemana?” tanya Junho

     “ aku mau kesana” tunjuk Yeoja itu kearah ujung jalan

     “ apa kau mau kami tumpangkan. Lagian hari sudah malam tidak baik seorang yeoja seperti anda berjalan malam hari seperti ini”

     “ benar Nona apa kata teman saya” dukung Micky

     Yuri merasa handicampnya agak terganggu saat dia merekam kearah Nona itu agak sedikit buras. Yuri mencoba mengotak- atik handicampnya dan mencoba merekam lagi.

     “ Yuri, matikan handicamp-nya Nona ini tidak nyaman kau merekamnya”

     “ ah, ne chagiya” Yuri tidak mematikan handicampnya tapi masih tetap menghidupkannya

     “ yuri, kamu ini bandel sekali. matikan handicampnya “

     “ iya, iya aku akan matikan. uhhh… menyebalkan sekali” Yuri pura-pura mematikan dan menghidupkan kembali. Dia meletakan handicamp itu di pinggir dekat kaca.

      Akhirnya Nona itu setuju dan mau menerima tumpangan dari mereka. Nona itu masuk dan duduk disamping Yuri. Mereka berdua tersenyum. Nona itu sangat pucat sekali. Yuri jelas sekali merekam Nona itu. dia meletakan handicampnya disamping dan disana dia mendapat merekam Nona itu dan Junho. Micky menjalankan mobilnya kembali.

      “ Nona, siapa namamu?”  tanya Micky

     “ namaku Eunji. Kalau kalian siapa?”

     “ aku Micky, yang ini Junho dan yang itu Yuri”

     “ kamu mau cemilan Eunji?” tawar Junho memberi cemilan

      “ tidak, terimakasih aku sudah makan tadi”

      “ Yuri kamu masih menghidupkan handicampnya?”

      “ tidak chagiya aku sudah mematikannya” ujar Yuri bohong padahal dia masih membidik handicampnyanya keara Nona itu dan Junho dan dia hanya mendapat gambar Micky sedikit karena terhalang kursi.

      15 menit telah berlalu, Yuri masih merekam perjalanan mereka dengan Nona asing itu. jujur Yuri duduk disebealh Nona ini sedikit tidak nyaman. Kadang dia merinding disebeah Nona ini tapi dai tidak berani mengekspresikan rasa takutnya dabn berpura-pura biasa saja.

    “ Eunji, kamu tinggal dimana?”

    “ disana!” tunjuk Eunji didepan jalan.

      Handicamp Yuri langsung mengarah kejalan yang ditunjuk oleh Eunji yang sebelumnya tadi dia merekam kearah Junho dan Nona itu. Micky heran dia tidak melihat satupun yang rumah atau tempat tinggal yang ditunjuk oleh Eunji. Tiba-tiba seuatu terjadi stir mobilnya bergerak sendiri, Micky berusaha mengendalikan tapi dia tidak bisa seperti ada seseuatu yang kuat. Jalan mobil sudah tidak seimbang lagi dan menabrak-nabrak. Micky terus berusaha bisa menguasai mobil dan akhirnya berhasil namun naas saat itu ada truk berada didepan mobil mereka mereka dan tidak bisa menghindar dan tabrakan pun terjadi.  Yuri kaget saat dia melihat Eunji sudah hilang, saat dia melihat kedepan mobil mereka terbalik. Yuri berusaha memadang tangan Junho yang berusaha meraihnya walau mengalami cedera. Yuri melepaskan handicampnya dan megang tangan Junho dan semua gelap seketika.

Keesokan harinya,

Polisi datang kelokasi kecelakaan, tak berapa lama datang ambulance. Micky dan Junho meninggal dalam kecelakaan itu.  hanya Yuri selamat dari kecelakaan itu keadaannya kritis dan segera di bawa ke rumah sakit karena masih ada harapan mendengar keterangan Yuri terkait dengan kecelakaan ini. polisi masih memeriksa tempat kejadian perkara. Mobil mereka segera dibalikan.

Seungri memeriksa kedalam mobil dan menemukan handicamp milik Yuri disana.

    “ apa yang kamu bawa itu seungri?” tanya CNU

    “ oh ini handicamp sepertinya milik korban kecelakaan. Apa semua korban sudah dibawa?”

    “ sudah, sebaiknya kita ke markas sekarang”

Seungri dan CNU kembali ke markas polisi dan membawa handicamp itu sebagai barang bukti.

 

2 hari kemudian,

Yuri sadar, berita sadarnya Yuri membuat Seungri dan CNU senang karena mereka bisa mendapat keterangan mengenai kecelakaan itu. tapi mereka kecewa ternyata Yuri mengalami amesia dan tidak mengingat kejadian itu sama sekali. walau mereka terus memaksakan percuma. Dokter mengatakan karena shock yang akibat kecelakaan itu. karena tidak mendapatkan hasil mereka segera kembali ke markas. Seungri teringat dengan handicamp yang dia temukan waktu itu. dia segera mengambil handicamp itu.

     “ CNU, kita nonton ini saja. siapa tahu kita mendapatkan keterangan dari sini”

     “ baiklah”

         CNU dan Seungri memutar rekaman yang terjadi waktu itu. semula berjalan seperti biasa. Mereka menonton dengan seksama kejadian itu sampai akhir. Betapa kagetnya mereka saat kejadian kecelakaan dan itu benar-benar terekam di kamera dan yeoja yang masuk ke mobil mereka menghilang. Seungri mematikan rekaman itu. penyelidikan terus dilakukan lebih lanjut. Mereka mendapat tersangka bernama Eunji. Mereka mencari keterangan dari daerah sekitar sana tidak juga menemukan Eunji.

            Seungri duduk di ruang dokumen kasus. Dia merasa putus asa untuk mengungkap kasus kecelakaan ini. tiba-tiba ada satu dokumen yang jatuh. Ternyata dokumen tahun 1985 sudah lama sekali. tapi, saat mau melekatakan kembali Seungri ragu dan malah membacanya dokumen itu. mata seungri membesar saat dia menemukan sesuatu hal yang tidak mungkin orang yang mereka cari sudah meninggal 27 tahun yang lalu dan mengalami kecelakaan ditempat yang sama. Seungri segera berlari menemui CNU dan memberitahu semuanya.

     “ CNU, kamu lihat ini”

      “ ada apa?”

     “ ini orang yang ada di rekaman itu dan dia sudah meninggal 27 tahun yang lalu”

    CNU mengambil dokumen itu dan membacanya dia juga kaget.

     “ aku tidak percaya dengan semua ini”

     “ aku juga sama”

Ada satu hal yang membuat mereka makin bertambah takut saat…

Suasana menjadi gelap dan Eunji mendatangi mereka dan….

     “ AAAAAAAAAhhhhhhhh!!!” hanya teriakan Seungri dan CNU dan tidak tahu apa yang terjadi pada mereka dan saat lampu hidup mereka berdua hilang.

Yuri masih tertidur lelap terbangun. Dia mendengar seperti ada seperti ada seseorang yang memanggilnya.

     “ Yuriii… Yurii….” Suara yang lirih itu terniang ditelinga Yuri.

Yuri bangun dan mengikuti suara itu sampai dia berada di lantai atas rumah sakit. Yuri kaget Junho ada disana. dia langsung memeluk Junho.

      “ yuri, apa kau baik-baik saja”

     “ ne chagiya aku baik-baik saja. aku senang kau disini tapi kenapa kau tidak menjengukku”

     “ miane, untuk masalah itu”

     “ aku sangat merindukanmu Junho”

     “ sama aku juga Yuri. Aku senang kau selamat!”

      Junho perlahan memundurkan badannya hingga ujung. Yuri yang tidak sadar junho membawanya ikut terjun dari lantai atas dan akhirnya Yuri mati. Saat mayatnya ditemukan di atap lantai dasar rumah sakit dengan darah yang berceceran.

 

THE END

Leave a comment